RSS

Wahai Syaikh…Tidakkah Engkau Takut Adzab Allah?

22 Jan

Oleh: Andy Abu Thalib (adm. abuthalib.blogspot.com)

 bismillahir- rahmanir- rahim

Pengantar

Setelah muncul artikel yang diposting di eramuslim.com (sebagaimana telah kami nukilkan sebelumnya) berkaitan dengan kunjungan rahib-rahib Yahudi ke kediaman Syaikh Yusuf al Qaradhawy, semoga Allah memberinya petunjuk, muncul beberapa posting di berbagai forum dan mailinglist yang sampai informasinya kepada kami tentang takwil para fanatikus Syaikh Yusuf al Qaradhawy ini mengenai sikap beliau tersebut.

Bagi yang memahami polah tingkah Syaikh Yusuf al Qaradhawy selama ini, maka sikap beliau ini tidak asing, bahkan sikap beliau ini hanyalah sebuah pucuk dari gunung es yang bernama “Sikap Persaudaraan Dengan Orang-Orang Kafir”. Ideologi yang seirama dengan ideologi “Wihdatul Adyan (Penyatuan antar Agama)” ini diwarisi Syaikh Yusuf al Qaradhawy dari tokoh idolanya yakni Syaikh Hasan al Banna, pendiri Ikhwanul Muslimin. Saudara kami al Akh Abul Jauza telah menukilkan beberapa bukti berkaitan ini dengan ini dalam blognya , dan kami juga telah menyinggungnya dalam risalah kami Menyingkap Syubhat dan Kerancuan IM yang insya’Allah akan dicetak ulang.

Syaikh Sulaiman bin Shalih al Kharasy pun telah menunjukkan bukti-bukti bahwa Syaikh Yusuf al Qaradhawy mengulang-ulang pernyataan rasa persaudaraan beliau dengan orang-orang kafir, dalam buku beliau al Qaradhawy fiil Mizan (al Qaradhawy dalam Timbangan). Begitupula Syaikh Ahmad al Udaini dalam bukunya Raf’ul Litsam an Mukhalafatil Qaradhawy lii Syariatil Islam (Menyingkap Topeng Penyimpangan al Qaradhawy atas Syariat Islam). Tidak luput pula dalam kritikan Syaikh Shalih Fauzan al Fauzan atas buku Syaikh Yusuf al Qaradhawy al Halal wal Haram fiil Islam, yaitu yang berjudul al I’lam fii Raddi Halal wal Haram.

Tulisan ini kami susun untuk memberikan catatan kecil atas artikel yang diposting oleh eramuslim.com mengenai Syaikh Yusuf al Qaradhawy dan Yahudi yang kami lihat ada permasalahan di dalamnya.

 

Catatan Artikel

“Orang-orang Yahudi adalah orang-orang paling kaya di Mesir dan banyak negara Muslim lainnya. Tidak ada permusuhan antara Muslim dan Yahudi, ” tukas Qaradawi saat menerima ketiga Rabbi itu di rumahnya di Qatar .

Padahal Allah telah berfirman:

Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. [al Maidah:82]

“Lebih lanjut Syaikh Qaradawi mengatakan bahwa Muslim dan Yahudi adalah sama-sama pengikut dua agama Ibrahim.”

Padahal Allah telah berfirman:

“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.” (QS. Ali Imran: 67)”

“Sesungguhnya orang yang paling berhak terhadap Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini, beserta orang-orang yang beriman, dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 6)”

“Ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nashrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nashrani. Katakanlah : “Apakah kamu yang lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya”, Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan” (Al-Baqarah : 140)”

“Yahudi yang meyakini kitab suci Taurat yang asli, sangat dekat dengan umat Islam.”

Betul, mereka itulah yang ada di masa Nabiyullah Musa alaihis salam, sedangkan Yahudi-yahudi sekarang ini adalah sebagaimana dikabarkan Allah ta’ala dalam firman-Nya:

“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya. Kami kutuk mereka, dan kami jadikan hati mereka keras membantu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya …..”[Al-Maidah : 13]

Bukankah perbedaan keduanya sangatlah jelas?

“Pengikut dua agama ini memiliki ritual dan ajaran agama yang sama seperti, kewajiban sunat bagi laki-laki, memotong hewan dengan cara yang halal, melarang daging babi dan melarang patung-patung diletakkan di dalam masjid atau sinagog, ” papar Qaradawi.

Akan tetapi Syaikh, bukankah Islam dan Yahudi berbeda karena Islam adalah dienut Tauhid sedangkan orang-orang Yahudi menjadikan rahib-rahib mereka sebagai Ilah? Bukankah Allah ta’ala berfirman:

“Orang-orang Yahudi berkata: ‘Uzair itu putera Allah’, dan orang Nashrani berkata: ‘Al Masih itu putera Allah’. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling? Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (At-Taubah: 30-31)

“Di masa kini, kata Qaradawi, umat Islam dan Yahudi yang sama-sama meyakini satu Tuhan, selayaknya bekerjasama untuk memerangi ateisme, pornografi, lesbian dan homoseks serta ketidakadilan. “

Wahai Syaikh, bukankah ketidakadilan dan kedzaliman yang paling besar adalah syirik serta berkata-kata atas Allah tanpa ilmu? Bukankah Yahudi-yahudi melakukan yang demikian ini? Bukankah Allah berfirman:

“Orang-orang Yahudi berkata: ‘Uzair itu putera Allah’, dan orang Nashrani berkata: ‘Al Masih itu putera Allah’. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling? Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (At-Taubah: 30-31)

Dan lihatlah perkataan mereka atas Allah ta’ala:

“Orang-orang Yahudi berkata, ‘Uzair itu putera Allah’, dan orang-orang Nasrani berkata, ‘Al-Masih itu putera Allah’. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling” [At-Taubah : 30]

Dan Allah memerintahkan orang-orang Ahli Kitab:

“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar… “[An-Nisaa : 171]

“Ia juga menekankan pentingnya memperkuat hubungan antara Muslim dan Yahudi, untuk menghadapi ancaman Zionisme dan negara Israel yang didirikan di atas puing kehancuran bangsa Palestina. “Umat Islam menentang penjajahan dan gerakan Zionisme yang menindas, bukan orang-orang Yahudinya, ” tegas Qaradawi.”

Padahal mereka akan memerangi kita….

Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. [al Baqarah: 217]

Dan dengan penyerangan itu mereka menghalangi kita dari Allah ta’ala:

“Hai Ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan”, Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan” [Ali-Imran : 99] -5]

waulohualam..

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Januari 22, 2009 inci ZZ..MEREKA DALAM TIMBANGAN..ZZ

 

Tinggalkan komentar